8 Hal yang Harus Kamu Pahami Sebelum Resign dan Berbisnis Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak sekali masyarakat yang sekedar bermodalkan nekat, kemudian menyerahkan surat resign untuk membuka bisnis sendiri. Tentu saja, ini sebuah niatan yang patut didukung. Namun, ada baiknya sebelum menyerahkan surat resign, kamu benar-benar paham apa itu berbisnis, tantangan, beserta risikonya.
1. Bisnis tak selamanya lancar
Tidak ada yang namanya barang akan selalu habis dan pelanggan selalu datang. Kamu akan mengalami hari-hari di mana tidak ada satu pun pembeli, dikhianati supplier kepercayaan, barang-barang produksi rusak, dan lain sebagainya. Jadi, jangan bermimpi terlalu muluk dan jadilah lebih realistis ya.
2. Banyak hal terjadi di luar dugaan
Entah itu barang yang tidak terkirim, barang salah, pegawai yang mendadak berhenti bekerja atau mencuri barang, pelanggan yang tidak membayar, dan lain sebagainya. Hal-hal ini mungkin buruk, tapi akan memberikan kamu pelajaran hidup yang tak akan kamu dapatkan di manapun.
3. Keadaan ekonomi sedang kacau
Sejak akhir tahun lalu, begitu banyak perusahaan yang goncang, bahkan banyak UKM menggulungkan tikarnya. Sehingga, kamu wajib mengetahui bahwa tidak mudah untuk berbisnis. Kamu harus memiliki jiwa dan mental yang sangat kuat untuk menahan segala goncangan itu.
4. Perlu modal cukup untuk bertahan selama setahun pertama
Biasanya, saat membuka sebuah usaha, dalam waktu 6 bulan–1 tahun pertama, kamu mungkin tidak bisa menikmati untung. Justru, bisa saja kamu rugi selama periode tersebut. Oleh karena itu, untuk mencari pelanggan dan memperkenalkan produkmu, kamu wajib sedia dana lebih.
5. Modal untuk promosi awal sangat besar
Editor’s picks
Membuat flyer, brosur, memasukkan iklan ke media, membayar tenaga promosi untuk perkenalan produk, hingga bonus-bonus bagi para pelanggan pertama akan membuat modal usaha semakin membengkak. Jadi, kamu harus memperhitungkan dengan baik metode promosi apa yang tepat, supaya tidak membuang uang begitu banyak.
Baca juga: 7 Trik Jitu Bisnis Kuliner Online Jadi Laris Manis, Berani Coba?
6. Mencari pegawai yang tepat seperti mencari jarum di jerami
Bisa dibilang, menemukan pegawai yang bekerja keras dan memperlakukan pekerjaannya seperti usahanya sendiri adalah hal cukup langka. Tentu saja, sebagai seorang atasan, kamu wajib menjaga hubungan baik dengan pegawaimu. Jangan semena-mena dengan mereka, ya!
7. Hampir mustahil karyawan merasa memiliki bisnis
Sayangnya, mungkin hanya 1 dari 100 karyawan, akan merasa bahwa dia harus mengembangkan bisnis tempat perusahaannya bekerja, agar dia pun turut berkembang. Carilah orang dengan pemikiran seperti ini dan bisnismu pun pasti akan berkembang dengan baik.
8. Bukan berarti kamu bisa santai, justru kamu bekerja makin keras
Jangan dikira membuka bisnis sendiri bakal bisa lebih santai. Kamu salah besar! Memiliki usaha sendiri artinya kamu harus standby selama 24 jam. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, yang ada di pikiranmu hanya bisnis. Bagaimana besok, apakah akan ada pembeli atau tidak, apakah ada potensi merugi, dan sebagainya.
Setelah kamu tahu 8 hal utama yang akan kamu hadapi, cobalah menyiapkan diri secara fisik, mental, maupun dana sebelum memulai usaha sendiri. Nantinya, jika kamu sudah siap dan punya modal cukup untuk berbisnis, kamu tidak kaget dan bisa beradaptasi dengan cepat. Yuk, segera wiraswasta!
Baca juga: 10 Besaran Upah Buruh di Dunia, Benarkan Indonesia Paling Rendah?