Terungkap, Ini Penjelasan Mengapa Harga Barang Bermerek Lebih Mahal!

Meski mereka berani diskon 50-70 persen

Berapakah harga sepasang sepatu yang menurut kamu wajar? Sekitar Rp 200 ribu, Rp 500 ribu, atau Rp 1 juta? Beragam produk yang sering kita pakai pasti memiliki variasi harga tersendiri. Menyebut harga murah atau mahal, seringkali kita harus menengok labelnya terlebih dahulu.

Bisa jadi Rp 20 juta untuk satu tas Hermes masih tergolong murah. Lain halnya tas tanpa merek seharga Rp 2 juta, bisa dikatakan mahal. Merek memang sangat mempengaruhi harga suatu produk. Semakin terkenal merek tersebut, kita cenderung memaklumi jika harganya mahal.

Tapi, jika dipikir-pikir kembali, sebenarnya apa sih yang membuat barang dengan merek terkenal, khususnya brand internasional bisa lebih mahal ya? Begini nih jawabannya!

Tingginya harga produk bermerek terjadi melalui metode standarisasi harga yang dikenal dengan istilah “Keystone Markup”.

Terungkap, Ini Penjelasan Mengapa Harga Barang Bermerek Lebih Mahal!1938news.com

Keystone markup sering diterapkan berbagai perusahaan brand, terutama brand ternama. Metode ini diterapkan dengan melipatgandakan biaya produksi yang bisa mencapai 50 hingga 100 persen. Tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, metode ini dianggap paling mudah untuk mematok harga suatu produk. Sehingga bisa berlaku secara universal di berbagai tempat.

Biasanya, keystone markup diterapkan melalui dua tahapan. Tahap pertama yaitu penetapan harga ke retailer. Kedua, penetapan harga ke konsumen.

Terungkap, Ini Penjelasan Mengapa Harga Barang Bermerek Lebih Mahal!pinterest.com

Misalnya dalam industri fashion. Industri fashion secara umum dibagi ke dalam dua segmen, yaitu brand dan retailer. Brand lebih fokus kepada desain dan produksi, sementara retailer mengelola persedian produk yang dijual ke konsumen.

Sebelum suatu produk sampai ke tangan konsumen, brand terlebih dahulu menjual produknya ke retailer. Dalam tahap ini, brand sudah melipatgandakan harga produksinya, biasanya dua kali lipat. Lalu, ketika retailer mendapatkan produknya, dia akan melipatgandakan produknya sebanyak dua lipat lagi sebelum dijual ke konsumen.

Proses ini diiringi dengan berbagai analisis. Di antaranya seperti analisis pasar untuk meninjau tingkat persaingan, menentukan produk dari brand lain yang menjadi kompetitor, dan analisis untuk menghitung total biaya produksi yang akan ditetapkan brand tersebut.

Contohnya produk sepatu dari brand X dengan biaya produksi sebesar Rp 50 ribu. Kemudian, biaya produksi dilipatgandakan menjadi Rp 100 ribu ketika akan dibeli retailer. Setelah itu, retailer melipatgandakannya lagi menjadi Rp 200 ribu. Akhirnya, konsumen membeli sepatu tersebut dengan harga Rp 200 ribu.

Baca juga: 10 Minuman yang Pasti Laris Manis Saat Musim Hujan, Enak dan Segar!

Inilah rahasinya mengapa pada saat obral, banyak toko berani memangkas harga produknya hingga 50 persen, bahkan lebih!

Terungkap, Ini Penjelasan Mengapa Harga Barang Bermerek Lebih Mahal!keyword-suggestions.com

Jika kamu memperhatikan baik-baik saat melihat obralan di sebuah toko, kamu bisa bertanya-tanya, bagaimana bisa tas dari harga Rp 500 ribu jadi cuma Rp 300 ribu atau bahkan lebih murah lagi.

Potongan harga ini bisa dikatakan belum tentu merugikan pengecer atau brand yang menjual produk tersebut. Alasannya karena harga tersebut sudah melalui metode Keystone Markup itu tadi. 

Harga yang tinggi bisa juga disebabkan faktor mahalnya bahan mentah untuk proses produksi.

Terungkap, Ini Penjelasan Mengapa Harga Barang Bermerek Lebih Mahal!notjustalabel.com

Selain mahal, harga barang bermerek kerap mengalami kenaikan seiring waktu. Namun, bagi beberapa perusahaan, hal ini belum tentu karena keinginan menambah keuntungan. Beberapa perusahaan mengaku harus menaikkan harga produknya, karena biaya produksi yang meningkat. Apalagi ada kenaikan standard gaji pegawai.

Beberapa pihak mengaku peningkatan harga juga dilakukan untuk memancing konsumen, dari kalangan jetset, tertarik membeli produk mereka. Tujuannya agar terciptanya citra eksklusif di barang tersebut.

Begitulah kira-kira penjelasannya kenapa harga barang bermerek lebih mahal. Semoga setelah baca ini, kamu bisa belajar jadi pembeli pintar. Tapi jangan cuma harga dan merek saja yang diperhatikan, kualitas juga dong tentunya.

Baca juga: Mau Berbisnis dengan Teman? 8 Rahasia Ini Bikin Usahamu Langgeng!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya