Trump Tuduh Indonesia Lakukan Kecurangan, Menteri Perdangan Angkat Suara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan kepada sejumlah jajarannya untuk menentukan negara mana saja yang bertanggung jawab menyebabkan defisit US$ 50 miliar di sektor perdagangan Amerika. Salah satu negara yang kini telah mendapatkan peringatan tersebut adalah Indonesia.
Dikutip India Times, (4/4), Trump ternyata tidak hanya menyebut nama Indonsia saja, tapi juga beberapa negara lain seperti Kanada, Perancis, Jerman, India, Tiongkok, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand serta Vietnam.
Negara-negara tersebut masuk dalam daftar hitam karena dituduh curang dalam menjalankan transkasi perdagangan. Trump pun memerintahkan para eksekutifnya untuk membasmi para pelaku dibalik defisit perdagangan Amerika.
Menteri Perdagangan Wilbur Ross menngatakan butuh waktu kurang lebih 90 hari untuk melakukan analisa secara mendalam mengenai negara mana saja dan produk apa saja yang mengancam ekonomi Amerika tersebut. Pihaknya juga akan mencari bukti apakah benar-benar ada tindakan kecurangan atau perilaku yang dianggap tidak pantas ini. Gerah dengan tuduhan Trump, pemerintah Indonesia pun angkat bicara.
Mendag Enggar menanggapi murkanya Donald Trump.
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan menunggu langkah lanjutan dari Trump terkait masalah tersebut. Setelah itu baru ada langkah lanjutan yang akan ditempuh.
Editor’s picks
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan melakukan evaluasi terhadap komoditas-komoditas yang selama ini diekspor ke Amerika apakah memiliki potensi masalah seperti yang dituduhkan atau tidak. Untuk memudahkan pengecekan tersebut, Enggar juga telah meminta duta besar Indonesia di Washington DC untuk memantau hal tersebut.
Baca Juga: Ini Dia Mantan Miss Universe yang Dicemooh Donald Trump sebagai 'Miss Piggy'
Indonesia bukan negara curang.
Ucapan Trump membuat Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi angkat bicara. Dia menegaskan kurang tepat apabila menilai bahwa Indonesia adalah negara curang yang turut harus bertanggungjawab atas masalah defisit yang dialami AS.
Hal ini terlihat dari nilai defisit neraca perdagangan AS dari Indonesia yang hanya sekitar 16 miliar Dollar AS. Jumlahnya terpaut jauh dengan Tiongkok yang mencapai US$ 400 miliar.
Sofjan mengartikan ucapan Trump bukan menuduh Indonesia sebagai negara curang, tapi dia hanya ingin ada balance dari perdagangan tersebut. Selain itu, dia juga mengklaim bahwa barang yang diimpor AS dari Indonesia juga merupakan barang yang dikonsumsi di dalam negeri. Bukan dijual ulang ke negara lain. Dia pun berharap ucapan Trump tersebut tidak mengganggu perdagangan kedua negara.
Baca Juga: [OPINI] Apa Dampak Kemenangan Donald Trump Terhadap Indonesia?