Fakta di Balik PHK Besar-besaran Taksi Express, Bikin Sedih!

Banyak penghargaan bukan jaminan

Kabar menyedihkan seputar transportasi di Indonesia kembali datang. Berhembus kabar bahwa PT Express Transindo Utama Tbk (Express Group) akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 250 karyawannya.

Selain itu, mereka juga merencanakan penjualan aset berupa tanah dan rumah toko (ruko) yang dimiliki perusahaan. Hal ini dibenarkan Sekretaris Perusahaan Express Transindo Utama Megawati Affan.

"Pengurangan karyawan (downsizing) ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya," ungkapnya dalam informasi terbuka dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak lagi karyawan yang akan dipulangkan.

1. Express Group telah sukses meraih banyak penghargaan.

Fakta di Balik PHK Besar-besaran Taksi Express, Bikin Sedih!liputan6.com

Express Group telah berkembang menjadi salah satu perusahaan transportasi darat terkemuka di Indonesia. Terdapat 9.700 armada taksi berlisensi dan didukung sepenuhnya oleh lebih dari 18 ribu driver berkualitas. 

Express Group telah melayani basisnya di wilayah Jabodetabek dan berkembang di beberapa kota-kota besar lainnya. Di antaranya seperti Medan, Surabaya, Semarang, Bandung, Bali dan Lombok. 

Sejak 2005, Express Group meraih banyak penghargaan seperti:

2005 - 1st rank, 2nd rank & also 1st & 2nd Harapan in Jakarta Best Driver Competition

2010 - The Most Favorite Taxi 2010 from Minister Cultural & Tourism in Indonesia Tourism Award

2014 - Indonesia Leading Taxi/Limousine Company 2014 – 2015 by Indonesia Travel & Tourism Awards Foundation (ITTA Foundation)

Dan masih banyak lagi penghargaan lainnya. Terlihat sebagai perusahaan yang sangat meyakinkan, lalu apa yang mengharuskan pihak Express Group melakukan PHK besar-besaran?

Baca juga: 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik, Ada Indonesia Gak ya?

2. Apakah Taksi Express kalah bersaing dengan ojek online?

Fakta di Balik PHK Besar-besaran Taksi Express, Bikin Sedih!katadata.co.id

Taksi Express sebenarnya telah bergabung dengan Uber sejak Desember 2016. Taksi Ekspress melayani pelanggan yang ingin melakukan perjalanan dengan Uber X. Uber dan Express Group percaya bahwa kemitraan keduanya menguntungkan pengemudi dan penumpang. Grab Taxi juga sempat menjadi mitranya. 

"Kami harap tingkat utilisasi armada Express Group dapat ditingkatkan dan kami dapat memberikan layanan mobilitas yang aman, nyaman, dan menarik bagi penumpang,” kata Chief Operating Officer Express Group, Benny Setiawan.

Walaupun sudah bergabung dengan aplikasi ojek online, ternyata bukanlah solusi yang paling aman. Lalu, bagaimana dengan nasib angkutan umum lainnya yang masih belum menerima adanya aplikasi ojek online?

3. Express Group menghadapi masalah keuangan yang terus menerus mengalami kerugian.

Fakta di Balik PHK Besar-besaran Taksi Express, Bikin Sedih!google.com

Inilah faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya PHK besar-besaran. Informasi terbuka yang di dapat dari (BEI) mencatat bahwa Express mengalami kerugian bersih sebesar Rp 133,113 miliar. Hal ini diperparah dengan penghasilan per Juni, 2017 hanya berhasil sekitar Rp 158,73 miliar. Padahal tahun lalu Express bisa meraih keuntungan sebesar Rp 374,04 miliar.

Rendahnya pendapatan disebabkan karena rendahnya tingkat utilitas alias tingkat perolehan penumpang. Tercatat, dari 9.700 armada taksi yang dimiliki, tingkat okupansi taksi Express turun dari 50-55 persen menjadi hanya 45 persen.

Terlepas dari kabar buruk tersebut, semoga para karyawan yang nantinya menerima PHK bisa sabar, tabah, dan segera mendapatkan pekerjaan baru.

Baca juga: 8 Ide Bisnis Kreatif di Acara Wisuda yang Bisa Nambah Uang Jajan

Topik:

Berita Terkini Lainnya