Dapat Dana dari Google, Pengamat: Go-Jek akan Sasar ASEAN

Kehebatan karya anak bangsa makin mendunia

Go-Jek merupakan penyedia layanan transportasi berbasis online yang dikembangkan Nadiem Makarim sejak 2010. Di Indonesia, lulusan Harvard University itu berhasil membawa Go-Jek terus bersaing dengan penyedia layanan sejenis seperti, Grab dan Uber.

Mereka semakin berjaya dengan banyaknya produk jasa yang ditawarkan. Di antaranya seperti Go-Ride, Go-Car, Go-Food, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari bisnis skala kecil, kini Go-Jek telah bertransformasi menjadi startup dengan predikat "unicorn". Predikat tersebut hanya dimiliki startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar Amerika Serikat.

Sejauh ini hanya ada tiga startup unicorn di Indonesia, yakni Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka.

1. Go-Jek dikabarkan mendapatkan pendanaan dari Google

Dapat Dana dari Google, Pengamat: Go-Jek akan Sasar ASEANglints.id

Belakangan santer terdengar kabar bahwa Go-Jek bakal menerima pendanaan dari Google. Kabarnya, Google ikut serta dalam pendanaan bersama Temasek dari Singapura dan Meituan-Dianping dari China, melengkapi sesi pendanaan yang dimulai sejak Maret 2017.

IDN Times berusaha mengonfirmasi ke pihak Go-Jek. Namun, mereka enggan membeberkan informasi pendanaan tersebut. Salah satu anggota tim komunikasi humas Go-Jek menyatakan manajemen tak bisa menanggapi isu itu.

"Manajemen belum bisa berkomentar terkait hal tersebut. Mohon dimaklumi," katanya melalui pesan WhatsApp.

Ada pun beberapa perusahaan yang sudah duluan memberi pendanaan kepada Go-Jek antara lain Northstar Group, NSI Ventures, Warburg Pincus, Sequoia Capital, DST Global, dan JD.com. Namun, jumlah dana yang dikucurkan masing-masing perusahaan masih dirahasiakan dari publik.

2. Go-Jek bakal melebarkan sayap ke pasar ASEAN

Dapat Dana dari Google, Pengamat: Go-Jek akan Sasar ASEANgadgetren.com

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Go-Jek akan melebarkan sayap ke pasar ASEAN. Hanya saja, belum diketahui pasti negara mana saja yang akan jadi sasaran utamanya. Dalam beberapa kesempatan, pendiri sekaligus CEO Go-Jek Nadiem Makariem, menyatakan akan menyasar negara ASEAN dengan populasi terbesar. 

Menurut analis dari Indosurya Securities William Surya Wijaya, potensi pasar Go-Jek di ASEAN terbuka sangat lebar. Sama halnya dengan Uber atau Grab yang bisa berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

"Begitu pula dengan Go-Jek. Apalagi di negara-negara yang masih didominasi roda dua, seperti Vietnam dan Thailand," kata dia saat dihubungi IDN Times. 

Baca juga: 10 Profesi Terpopuler di Google Trends, Gajinya Menggiurkan Banget

3. Semua produk Go-Jek diprediksi bisa masuk ke pasar mancanegara

Dapat Dana dari Google, Pengamat: Go-Jek akan Sasar ASEANforbes.com

William berpendapat semua produk Go-Jek bisa dibawa ke pasar luar negeri. Misalnya seperti Go-Ride, Go-Car, Go-Glam, Go-Massage, Go-Send, Go-Food, dan Go-Clean. 

"Bisa banget sih, karena produk-produk Go-Jek mewakili kebutuhan kebanyakan orang. Sehingga, walaupun dibawa ke luar negeri, potensi masih terbuka lebar," kata William.

Dia menyarankan Go-Jek harus segera listing ke Bursa Efek Indonesia (menjadi perusahaan terbuka), supaya lebih mudah mendapatkan pendanaan. "Kalau sudah jadi perusahaan terbuka,  gampang banget mau dapat pendanaan. Sehingga, ekspansi pasar dan produk bisa dilakukan terus menerus," tuturnya.

Baca juga: Dengan Cara Ini, Pengemudi GO-JEK Bisa Cicil Rumah Rp 40 ribu

Topik:

Berita Terkini Lainnya