Daya Saing Indonesia di Mata Dunia Turun, Ini Penyebabnya

Amerika semakin membaik

Sejak 1989, International Institute for Management Development (IMD) secara konsisten terus memberikan laporan tentang daya saing 63 negara, termasuk Indonesia. Sekolah bisnis terkemuka di dunia yang berpusat di Swiss ini bekerja sama dengan 55 lembaga terpercaya di seluruh dunia untuk merilis "IMD World Competitiveness Rankings".

Hal ini bertujuan memberikan tolok ukur bagi negara dan perusahaan agar mendapatkan data daya saing secara relevan. Misi mereka adalah membantu negara mencapai kemakmuran dan kualitas hidup yang lebih tinggi.

"Setelah 30 tahun, kami tetap berkomitmen untuk memahami dan melaporkan tentang hal tersebut untuk negara-negara yang bersaing dalam skala global," kata Direktur IMD World Competitiveness, Arturo Bris, dalam akun Youtube IMD, kemarin.

Ada lebih dari 250 aspek yang menjadi bahan penilaian IMD. Dari banyak aspek tersebut, dibagi menjadi empat kelompok besar, antara lain kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.

1. Peringkat lima besar IMD tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya

Daya Saing Indonesia di Mata Dunia Turun, Ini Penyebabnyaimd.org

Seperti tahun sebelumnya, Hong Kong, Singapura, Amerika Serikat, Belanda, dan Swiss selalu berada di posisi lima teratas. Selain Singapura yang tetap berada di peringkat ke-3, negara lainnya mengalami perubahan.

Amerika Serikat naik ke peringkat pertama, setelah sebelumnya berada di posisi ke-4, Hong Kong turun satu peringkat dari posisi pertama, Belanda naik satu peringkat ke posisi empat, dan Swiss turun peringkat dari dua ke lima.

Naiknya Amerika Serikat ke peringkat pertama didorong kinerja ekonomi dan infrastrukturnya yang kian membaik. Sedangkan, turunnya peringkat Swiss karena adanya keterlambatan perdagangan eskspor dan isu relokasi fasilitas research and development.

Baca juga: Pelemahan Rupiah Terburuk di Asia, Pemerintah Dianggap Kecolongan

2. Bagaimana dengan Indonesia?

Daya Saing Indonesia di Mata Dunia Turun, Ini Penyebabnyaimd.org

Sebelum membahas daya saing Indonesia secara detail, mari kita bandingkan dengan negara Asia lainnya. Seperti yang kamu ketahui di atas, Singapura menjadi negara dengan daya saing terbaik di Asia. 

Disusul peringkat China di posisi 13, Taiwan 17, Malaysia 22, Jepang 25, Korea Selatan 27, Thailand 30, Indonesia 43, India 44, dan Filipina 50. Di antara India, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia, China lah yang mengalami kenaikan peringkat yang cukup signifikan.

Menurut Arturo, keberhasilan China berhasil naik 5 peringkat dipicu karena investasi dalam infrastruktur fisik dan tidak berwujud. Selain itu, adanya perbaikan pada beberapa aspek kelembagaan, seperti kerangka hukum dan peraturan meningkatkan kinerjanya.

Sedangkan Taiwan, Thailand, Indonesia, dan Filipina harus turun peringkat. Hanya Indonesia yang turun satu peringkat, Kinerja kurang baik membuat Filipina harus turun 9 peringkat.

3. Inilah grafik hasil Indonesia dalam "IMD World Competitiveness Rankings"

Daya Saing Indonesia di Mata Dunia Turun, Ini Penyebabnyaimd.org

Seperti yang terlihat dalam gambar di atas, peringkat Indonesia tahun ini masih cukup stabil dalam lima tahun terakhir. Secara umum, Indonesia terus membenahi kinerja ekonominya, terbukti sebelumnya berada di peringkat ke-33, sekarang naik ke-27. Sayangnya, untuk tiga aspek lainnya, Indonesia masih harus berusaha lebih keras lagi.

Meski begitu, ada tiga aspek penting yang membuat Indonesia dapat terus bersaing dalam perekonomian global. Di antaranya kebijakan ketenagakerjaan, kebijakan pajak, dan pasar tenaga kerja.

Menurut Managing Director Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Toto Pranoto, ketiga sektor tersebut merupakan enabler factor  dalam pada sektor industri dan pembangunan infrastruktur fisik.

Daya Saing Indonesia di Mata Dunia Turun, Ini PenyebabnyaANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Hanya saja, daya dukung infrastruktur masih memerlukan akselerasi atau percepatan pada saat yang bersamaan. Mengingat semua sektor pada komponen infrastruktur yang dimiliki Indonesia saat ini relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Tak ketinggalan IMD juga memberikan catatan untuk Indonesia dalam laporannya, yakni:

  1. Rendahnya kontribusi industri domestik dalam rantai nilai global.
  2. Tekanan eksternal berasal dari fluktuasi perdagangan dan mata uang.
  3. Dampak yang tidak signifikan dari penegakan hukum terkait korupsi pemberantasan.
  4. Masalah kesenjangan pendanaan infrastruktur.
  5. Pertumbuhan ekonomi yang stagnan.

Semoga ke depannya daya saing Indonesia dapat berkembang lebih baik lagi supaya mencapai kemakmuran dan kualitas hidup yang lebih tinggi.

Baca juga: Kemarin Ditutup Melemah, Rupiah Dibuka Menguat Pagi Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya