Pasca Diakuisisi Grab, Kantor Uber Surabaya Resmi Tutup

Para driver punya dua pilihan, beralih atau berhenti

Keputusan Uber menjual unit bisnisnya di kawasan Asia Tenggara kepada Grab telah mencapai kesepakatan. Hasilnya, seluruh operasional dan aset perusahaan transportasi online asal San Fransisco ini akan segera diambil alih oleh Grab.

Surel pemberitahuan resmi pun telah dikirim kepada pengguna mau pun mitra atau driver Uber yang ada di wilayah Malaysia, Singapura, Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

1. Kantor di Surabaya tutup, akses masuk pun diperketat

Pasca Diakuisisi Grab, Kantor Uber Surabaya Resmi TutupIDN Times/Putriana Cahya

Di Indonesia, peralihan juga dilakukan secara cepat hingga ke tingkat regional. Sehari pasca kabar tersebut dirilis, kantor Uber yang berada di Surabaya tak lagi beroperasi dan membatasi akses untuk umum. Meski masih ramai didatangi pengemudi yang ingin mencari kepastian informasi, papan di depan pintu menunjukkan tanda "Tutup".

Kegiatan operasional kantor seperti penerimaan pendaftaran mitra baru Uber juga tidak nampak. Loket-loket yang memenuhi ruangan di lantai satu terlihat sepi dan tak ada antrean seperti hari-hari biasanya. Selain para driver, hanya ada dua petugas keamanan yang berjaga di depan pintu untuk memastikan kantor tak bisa sembarangan diakses.

Biasanya, kantor Uber yang berada di Pasar Modern Puncak Permai No. 89, Jalan Raya Darmo Permai II No. 21, Sukomanunggal, Surabaya, ini ramai sejak pagi. Kantor tersebut digunakan untuk kegiatan operasional, salah satunya pendaftaran menjadi driver.

Ada beberapa meja antrean dengan sistem digital yang tak pernah sepi. Ada bagian kelengkapan administrasi, memotret calon driver, dan sebagainya. Sedangkan, di lantai dua terdapat ruangan customer service dan hall pertemuan. 

IDN Times berusaha mengkonfirmasi kepada manajemen Uber, baik yang di pusat, mau pun yang di Surabaya. Namun, tak ada jawaban apa pun. Bahkan, para petugas keamanan di kantor Surabaya enggan berkomentar saat ditanya kegiatan hari ini.

"Kita gak bisa kasih statement apa-apa. Sekuriti cuma ditugaskan untuk memberi tahu info adanya sosialisasi di lantai 2 untuk driver uber," ujar salah seorang satpam yang enggan menyebut namanya.

Baca juga: Terus Merugi di Asia Tenggara, Uber Resmi Bergabung dengan Grab

2. Sosialisasi driver soal peralihan ke Grab

Pasca Diakuisisi Grab, Kantor Uber Surabaya Resmi TutupIDN Times/Putriana Cahya

Para pengemudi berbondong-bondong mendatangi kantor Uber untuk menerima penjelasan terkait peleburan antara operasional Uber dan Grab. Sosialisasi berdurasi sekitar 30 menit dilakukan bertahap. Setiap sesinya dibatasi hanya 25 orang. 

Hal ini dilakukan untuk memberi pengertian terhadap para driver mengenai sistem peralihan. Ada tenggang waktu selama dua pekan ke depan hingga 8 April 2018 untuk para pengemudi menyelesaikan segala urusan dengan Uber, meliputi pembayaran bonus, gaji, dan operasional lainnya.

Selain itu, mereka diimbau agar segera mendaftarkan diri ke Grab sebagai mitra sebelum tanggal tersebut. Sebab, aplikasi bagi pengemudi sudah tak bisa digunakan setelah 8 April 2018.

3. Mitra Uber mulai gelisah soal nasibnya

Pasca Diakuisisi Grab, Kantor Uber Surabaya Resmi TutupIDN Times/Putriana Cahya

Sejumlah mitra Uber yang datang ke lokasi sempat mengeluhkan keputusan akuisisi yang dilakukan Uber. Mereka khawatir akan persaingan pengguna aplikasi akan semakin tinggi, sedangkan driver baru terus berdatangan.

Mantan pengemudi yang telah lama beroperasi dan memperoleh rating baik harus rela kembali lagi dari nol saat beralih ke Grab. Padahal, mereka telah mengantongi track record gemilang selama bekerja di Uber.

"Kita harus mulai lagi dari bawah, rating dan prestasi selama narik di Uber gak bisa dibawa ke Grab," kata Antonius Sony yang sudah memiliki rekaman 600 perjalanan.

Driver lainnya, Iwan, belum tahu akan langsung pindah ke Grab atau tidak. Dia hanya mengeluhkan soal diskon Uber yang belakangan gencar diberikan kepada penumpang  sebesar 50 persen, maksimal Rp 15 ribu. "Akhirnya cash yang masuk gak seberapa," ujar  mitra Uber yang telah beroperasi sekitar setahun itu.

Untuk sementara, aplikasi Uber dan berbagai layanannya masih bisa diakses oleh pengguna paling lambat hingga tanggal 8 April 2018. Setelahnya, akun Uber masih akan tetap aktif di negara-negara tertentu, misalnya di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, dan Australia.

Jadi, hari ini, kamu masih pakai Uber gak, nih? Share pengalamanmu di kolom komentar ya!

Baca juga: Hengkang dari Asia Tenggara, Uber Berikan Pesan Perpisahan Via Email

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya