Jakarta Marketing Week 2017: MRT sebagai Transportasi untuk Lifestyle Jakarta

Memakai MRT sekarang sudah menjadi lifestyle lho

Tahun ini, Jakarta Marketing Week kembali lagi menyapa kita semua. Gelaran ini mempertemukan berbagai komunitas, mulai dari artis, kalangan bisnis, dan pemerintah. Mengusung tema “Lifestyle and the City”, Jakarta Marketing Week tahun ini fokus pada isu tren pemasaran dan fenomena gaya hidup masyarakat urban Jakarta.

Ternyata MRT adalah bagian penting dari Lifestyle baru Jakarta

Jakarta Marketing Week 2017: MRT sebagai Transportasi untuk Lifestyle Jakarta

Di hari pertama Rabu (3/5) ini, Jakarta Marketing Week 2017 dibuka langsung oleh Founder and Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kartajaya dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi. Dalam pembukaan ini, Direktur Operations & Maintenance PT. MRT Jakarta, Agung Wicaksono juga menyampaikan transformasi gaya hidup masyarakat urban Jakarta setelah MRT nanti resmi aktif beroperasi. "MRT bukan hanya untuk menjadi transportasi, namun juga untuk mempromosikan gaya hidup baru masyarakat Jakarta. Kita bisa meninggalkan mindset transportasi pribadi sebagai budaya lifestyle, dan menggantinya menjadi, yaitu Bus, MRT, and Walk Culture" ujarnya.

Baca juga: Sebut MRT Mirip Jangkrik, Ternyata Ini yang Diinginkan Soni Sumarsono

Serangkaian acara yang terangkum dalam 7 hari menampilkan berbagai sesi yang berbeda serta menarik untuk diikuti. Hari pertama ini Jakarta Marketing Week 2017 mengusung tajuk BUMN Day dengan tema “Hadir untuk Negeri”. Sejumlah narasumber dari BUMN akan hadir dan memberikan pemaparan mengenai peran serta inovasi mereka sebagai bagian dari upaya untuk memajukan masyarakat Indonesia.

Puncak acara selama sepekan akan diselenggarakan pada hari Selasa (9/5) bersamaan dengan acara peringatan ulang tahun MarkPlus, Inc. ke-27 yang mengusung tema “Indonesia (Re)United”. Tema ini sejalan dengan dinamika masyarakat Jakarta sebelum Pilkada yang tampaknya terpecah, namun setelah pengumuman sementara hasil Pilkada kita mengharapkan masyarakat dapat bersatu kembali.

Semua pihak merangkul pihak lain dan meneruskan proses demokrasi di Indonesia. “Memang, Indonesia itu terdiri dari masyarakat yang beraneka ragam. Mulai dari budaya, perilaku, dan pemikiran. Tapi, ini menjadi bukti nyata bagaimana keberagaman ini tidak membuat kita terpecah. Pada saatnya, masyarakat Indonesia dapat bersatu mencapai tujuan bersama”, jelas Hermawan mengenai konsep Indonesia (Re)United.

Baca juga: Karena Proyek Pembangunan Ini, Jakarta Kini Jadi Makin Cantik

Topik:

Berita Terkini Lainnya