Kian Sering Diprotes, Uber Buka Suara

Biar masyarakat yang memilih

Perusahaan penyedia transportasi berbasis aplikasi, Uber, akhirnya buka suara tentang banyaknya protes mengenai bisnis yang mereka jalankan. Mereka menilai bahwa transportasi konvensional maupun berbasis aplikasi seharusnya bisa saling melengkapi. 

Head of Communications Uber Indonesia, Dian Safitri mengatakan bahwa adanya layanan seperti Uber perlu diapresiasi karena memberikan tambahan pilihan kepada masyarakat. Imbas positif lain adalah adanya kompetisi sehat dalam menyediakan transportasi layak. "Selain itu, kehadiran kami juga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin menambah penghasilan," kata Dian saat berbincang di hotel Four Points, Surabaya, Kamis (12/10). 

Penolakan terhadap transportasi berbasis aplikasi memang semakin gencar dilakukan. Di Surabaya misalnya, minggu lalu ribuan sopir angkot mogok beroperasi. Mereka nglurug ke kantor Gubernur untuk meminta pelarangan transportasi jenis ini. Bahkan, pemerintah Jawa Barat sudah resmi melarang adanya transportasi online beroperasi. 

Ada celah pasar yang belum tergarap angkutan konvensional.

Kian Sering Diprotes, Uber Buka SuaraRudy Bastam/IDN Times

Dian mengatakan bahwa kedua jenis transportasi ini sudah memiliki segmen masing-masing sehingga tak akan saling berebut  pasar. Contohnya di Bandung, sebanyak 42 persen pengguna Uber memiliki tujuan akhir di luar kota yang tak terjamah angkot. Ini menunjukkan bahwa Uber melengkapi adanya angkutan konvensional. 

Hal serupa juga terjadi di Jakarta. Ada sekitar 30 persen pengguna Uber yang menggunakan layanan ini pada pukul 10 malam hingga 2 pagi. Saat itu, hanya beberapa trayek saja yang masih dilayani oleh angkot. "Kami bisa melengkapi kekurangan ini, apalagi 60 persen daerah Jabodetabek tak terjamah trasnportasi publik," ujar Dian.

Baca juga: Soekarwo Soal Angkutan Online: Tak Bisa Dihapus Begitu Saja

Jalin komunikasi dengan transportasi konvensional dan pemerintah.

Kian Sering Diprotes, Uber Buka SuaraRudy Bastam/IDN Times

Meski menganggap bahwa transportasi online banyak memberikan dampak positif, namun Dian mengaku terus menjalin komunikasi dengan angkutan konvensional dan pemerintah. Hal itu dilakukan agar secara perlahan kedua pihak bisa menemukan solusi. "Namanya juga trasnportasi baru, pasti butuh waktu." 

Baca juga: UberDELIVER, Pemain Baru Pengiriman Barang Berbasis Aplikasi

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya